Sidemen – Bicara tempat wisata di Bali memang tak akan ada habisnya. Pulau surga ini menyimpan begitu banyak tempat-tempat asri nan indah yang mampu menyejukan mata dan menenangkan pikiran. Terkenal sejak zaman penjajahan Belanda, tempat wisata seperti Pantai Kuta, Ubud, dan lain sebagainya masih menjadi idaman hingga hari ini. Meskipun zaman telah berganti, wisatawan masih tetap mengujungi tempat-tempat yang sama, tidak hanya sekali, bahkan berkali-kali.
Sayangnya, pengembangan infrastruktur yang kurang maksimal menyebabkan munculnya berbagai masalah di kawasan pariwisata di Bali. Kemacetan adalah salah satu masalah menyebalkan yang muncul di berbagai daerah wisata yang membuat kejenuhan bagi wisatawan dan warga lokal. Hal ini tentu memicu pencarian tempat-tempat atau kawasan baru yang jauh dari masalah seperti kemacetan. Penemuan kawasan wisata baru belakangan ini semakin ramai memindahkan pusat wisata di Bali Selatan. Kemana saja wisatawan tersebut berlabuh? Berikut ulasan selengkapnya di bawah ini.
Bali Utara dan Bali Timur
Minimnya infrakstuktur dan akses ke wilayah Bali lainnya membuat pariwisata terpusat di Bali Selatan. Meskipun dinas pariwisata dan agen-agen wisata bersusah payah menonjolkan wisata kawasan di Bali lainnya, semuanya belum begitu menunjukan hasil yang maksimal. Sidemen hanya satu diantara kawasan lainnya di Bali yang belakangan semakin ramai oleh wisatawan asing. Meskipun belum seramai Ubud, tapi kawasan ini menunjukan trend baru wisata di luar Bali Selatan. Sidemen bahkan digadang-gadang sebagai Ubud yang baru. Bila benar, apa yang membuat Sidemen menjadi the next Ubud. Simak ulasannya di bawah ini.
Bentang Alam yang Sama
Berlokasi jauh dari pusat wisata di Bali Selatan merupakan kesamaan yang paling mendasar antara Sidemen dan Ubud. Meski tak berada di Bali Selatan, Ubud sudah terkenal sejak zaman dahulu. Keberadaan Puri Ubud menjadi salah satu pioneer pariwisata di kawasan tersebut. Seni adalah salah satu pokok utama wisata saat itu di Ubud. Bahkan, salah satu seniman ternama dunia Walter Spies berkolaborasi dengan Raja Ubud kala itu membuat sebuah perkumpulan pelukis yang dikenal dengan sebutan Pita Maha. Makin hari kemudian Ubud semakin dikenal oleh wisawatan asing. Suasana Ubud yang rindang, sejuk, dan kental dengan kesenian membuat turis terus berdatangan hingga hari ini.
Di lain sisi, Sidemen yang notabene merupakan bagian dari Kabupaten Karangasem bukanlah sebuah tujuan wisata yang terkenal seperti Ubud. Namun secara bentang alam, Sidemen punya bentang alam yang juga Ubud tawarkan. Sawah yang luas dan dihiasi nyiur yang melambai-lambai. Hutan dan kebun yang asri serta jalanan dan akses yang sangat baik. Selain itu, Sidemen punya ikon unik yang membedakannya dengan Ubud. Sungai yang asri serta view Gunung Agung yang begitu elok dipandang dari kawasan ini. Bahkan beberapa villa atau hotel memiliki background Gunung Agung serta bersandar di tepian Sungai Telaga Waja Sidemen yang terkenal itu.
BACA JUGA: Pesona Karangasem: Wisata dan Panorama Indah di Ujung Timur Pulau Dewata
Macetnya Ubud, Sejuknya Sidemen
Pembicaraan tentang Sidemen merupakan the next Ubud datang ketika banyak orang menemukan masalah seperti kemacetan dan kepadatan yang mereka temui di Ubud. Meski beberapa infrastruktur dibagun dengan lebih baik, tingginya jumlah kendaraan bermotor dan padatnya aktifitas manusia di Ubud membuat kemacetan tak terelakan. Banyak yang frustasi dengan hal ini dan banyak juga yang pasrah dan mencoba menikmati bahwa ini adalah bagian dari perjalanan saat berwisata di Ubud.
Namun bagi sebagian yang tidak suka, mereka kemudian mencari pelarian baru yang mereka harapkan bisa memberikan sensasi seperti Ubud dengan suasana yang lebih baik utamanya dari segi lalu lintas. Muncullah kemudian gagasan Sidemen, beberapa postingan di Instagram khususnya dari international influencer, banyak yang mencoba menggaungkan kampanye ini. Entah mereka membawa narasi untuk investasi ke kawasan Sidemen atau memang murni melakukan promosi wisata pada daerah yang berlokasi di dekat Sungai Unda ini.
Seni Ubud Tak Tergantikan
Bila kalian sering beriwisata atau main ke Ubud, salah satu hal yang menjadi ciri khas adalah keberadaan artshop. Terlepas dari keberadaan Monkey Forest, Puri Ubud, Bukit Campuhan, Sawah Terasering dan daya tarik lainnya, artshop di Ubud adalah salah satu bagian yang tak bisa dilepas dari kata Ubud. Setiap jengkal tanah di Ubud rasanya ada saja artshop yang berdiri kokoh dengan berbagai karya seni dipajang di dalamnya. Unsur seni ini tak bisa ditemukan di Sidemen bila suatu hari Sidemen menjadi ikon baru wisata atau digadang-gadang sebagai the next Ubud.
Beberapa bahkan menyebutkan bahwa melihat karya seni yang dipajang di pinggir jalanan dan di depan artshop membuat suasana hati dan pikiran merasa tenang dan menyenangkan. Keindahan ya ditawarkan membuat mata menjadi terasa segar dan begitu pikiran mereka yang melihat karya-karya seni di kawasan Ubud. Ubud seakan menjadi obat pikiran dan ketenangan untuk mereka yang dating dan berkunjung. Sama halnya dengan sejarah yang mengatakan bahwa Ubud berasal dari kata Ubad yang berarti obat. Ubud akan selalu menjadi obat pikiran dan hati untuk mereka yang berkunjung.
Ubud Tetaplah Ubud
Apapun yang terjadi, Ubud teteplah Ubud. Tidak akan ada the next Ubud. Meski Sidemen akan berkembang, ia tetep akan menjadi desa indah dari Bali Timur yang punya keunikan dan bentang alam tersendiri. Menyuguhkan panorama sungai yang asri dan bersih serta pemandangan Gunung Agung yang megah.
BACA JUGA: 5 Spot Favorit Jalan-Jalan di Ubud: Dari Pasar sampai “Istana” Raja Ubud!
Kawasan Wisata Baru: Trend Pariwisata Bali
Munculnya Sidemen ke permukaan, sama halnya dengan fenomena Canggu dan Pererenan. Pariwisata juga punya tingkat kejenuhan sama seperti manusia. Saat jenuh, mereka akan mencari hal atau kesibukan baru untuk menghilangkan kebosanan atau kejenuhan mereka pada sesuatu.
Padatnya kawasan wisata Jimbaran pada tahun 2000an awal, membuat banyak orang hijrah ke Kuta. Kuta yang maju begitu pesat dan ramai penuh sesak yang kemudian membuat pariwisata Bali bergeser ke Seminyak. Kawasan Double Six dan Petitenget begitu ramai hingga hari ini. Namun belakangan saat sebelum COVID-19 mepora-porakan Bali dan dunia, Canggu dan kawasan Pererenan kian ramai akan hiruk pikuk bule yang lalu-lalang. Keramahan pedesaan Canggu dan Pererenan membuat banyak orang pindah ke utara.
Selain Canggu memiliki pantai yang cukup baik untuk surfing, fasilitas dan infrastruktur di Canggu semakin memadai. Munculnya café, hotel, dan villa mewah, dan berbagai akomodasi wisata lainnya membuat ia semakin ramai. Kue pariwisata terus terbagi-bagi hingga ke wilayah Pererenan.
Begitu pula di beberapa kawasan Bali lainnya, Amed dan Tulamben yang terkenal di Karangasem kini berimbang dengan Sidemen dengan tawaran wisata desa asri nan rindang. Lalu bagaimana dengan Buleleng dan Jembrana. Buleleng masih memiliki banyak destinasi, hanya perlu dukungan infrastruktur yang memadai untuk membawa lebih banyak turis berwisata kesana. Namun, Bali Barat masih menjadi tanda tanya hingga hari ini.
Hotel & Villa di Sidemen
Berikut ini beberapa rekomendasi villa dan hotel di Sidemen dengan view yang luar biasa indah dan mengagumkan.
Patal Kikian Sidemen
Nikmati pemandangan Gunung Agung nan megah dari atas bukit di Patal Kikian. Booking kamar di Patal Kikian sekarang disini.
Wapa di Ume Sidemen
Sensasi alam yang asri nan sejuk di pinggir Sungai Telaga Waja. Buruan booking kamar Wapa di Ume disini.
Veluvana Bamboo House
Nikmati sensasi menginap di villa bambu hanya di Veluvana Sidemen. Booking kamarnya disini!
Untuk melihat villa atau homestay lainnya di Sidemen, kalian bisa klik di bawah ini.
Booking.comSekian ulasan jalanmelali.com tentang Sidemen, Karangasem. Simak terus artikel menarik lainnya seputar hiburan dan liburan di Bali lainnya hanya di www.jalanmelali.com