Pinjam-meminjam uang sudah menjadi hal yang sangat lumrah di kalangan masyarakat. Kebiasaan meminjam sebenarnya bukan hanya pada uang saja. Namun juga benda-benda lainnya mulai dari aksesoris, pakaian, kendaraan, dan lain sebagainya. Memahami pinjaman uang sangat perlu dilakukan oleh semua orang agar tidak terjerumus dan berujung memiliki hutang yang tidak terkendali.

Tujuan Meminjam Uang
Sebelum mengajukan pinjaman, hendaknya memahami bahwa ada resiko dan konsekuensi dalam meminjam uang. Salah satuya adalah kita membayar extra dari uang yang kita pinjam atau lumrah disebut sebagai bunga. Sebelum kita meminjam uang, tentu kita memiliki tujuan untuk apa uang tersebut kemudian setelah pinjaman didapat. Sehingga uang pinjaman dapat digunakan dengan maksimal sesuai dengan keinginan awal.
Ada berbagai faktor yang membuat seseorang meminjam uang. Faktor tersebut tentu dilandasi oleh sebuah tujuan. Tujuan tersebut tentu sangat beragam. Secara umum tujuan meminjam bisa diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu konsumtif & produktif. Pinjaman konsumtif bisa berupa untuk biaya hidup dan kebutuhan sehari-hari, membeli benda atau barang barang tertentu hingga barang mewah seperti ponsel pintar, motor, mobil, dan lain sebagainya. Sedangkan pinjaman produktif bisa berupa pembiayaan pendidikan, pembiayaan magang, keperluan bangun atau ekspansi usaha, dan sejenisnya.
Namun belakangan ini, latar belakang meminjam semakin beragam, khususnya pinjaman yang konsumtif. Ada tren dimana anak muda meminjam uang untuk liburan, nonton konser, clubbing, dan aktivitas konsumtif lainnya. Fenomena ini tentu sangat tidak sehat mengingat pinjaman memiliki resiko dan konsekuensi yang cukup besar sehingga mampu mengancam kesehatan finansial di masa mendatang.
Perhatikan Resiko Jangka Panjang Pinjaman Uang
Pada saat meminjam, setiap orang hendaknya memikirkan resiko dan konsekuensi dari sebuah pinjaman tersebut. Baik dari segi besaran bunga pinjaman, jangka waktu, penalti, denda keterlambatan, dan lain sebagainya. Meskipun ada berbagai iming-iming promo bunga rendah, atau berbagai jenis promo pinjaman yang menggiurkan, hendaknya lebih berhati-hati agar tidak menyesal di kemudian hari.
Selalu ada resiko di balik sebuah pinjaman. Ada baiknya menanyakan kepada diri sendiri sebelum meminjam. Siapkah dengan jumlah bunga yang dibayarkan? Siapkah dengan besaran cicilan yang akan dibayarkan? Siapkah mencicil dalam kurun waktu yang lama? Hal-hal yang sangat sederhana namun sangat penting guna mempertanggung jawabkan pinjaman yang diambil.
Bulatkan Tekad atau Urungkan Niat
Mengambil pinjaman apalagi dalam jumlah yang besar harus benar-benar diperhitungkan. Semakin besar jumlah uang yang dipinjam, tentu jumlah cicilannya akan semakin besar apalagi jangka waktunya pendek. Lain lagi kalau jangka waktunya panjang, namun tentu pinjaman yang terlalu lama akan membuat kesehatan finansial di masa mendatang semakin terganggu.
Jadi pastikan bahwa tekad harus benar-benar bulat dan bila memang belum siap mending mengurungkan niat, terutama untuk jenis pinjaman yang konsumtif. Beda lagi bila ceritanya untuk pinjaman produktif, pertimbangannya akan berbeda. Ada proyeksi pendapatan finansial yang lebih baik khususnya untuk pinjaman produktif. Namun hal tersebut tentu harus ditakar dan diproyeksikan dengan baik. Menurut pakar finansial, jumlah pinjaman yang sehat itu maksimal 30% – 35% dari total penghasilan atau gaji seseorang. Gimana, kalau kalian berapa persen nih?
Lembaga Penyedia Pinjaman Uang yang Aman
Nah berikut ini adalah beberapa tempat atau lembaga keuangan yang menyediakan pinjaman yang aman dan terpercaya. Mulai dari bank hingga pinjaman online. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Bank
Salah satu lembaga keuangan paling terpercaya dalam urusan pinjaman adalah bank. Selain sebagai tempat menyimpan uang paling aman, bank juga merupakan penyedia pinjaman yang paling kredibel. Ada beragam jenis bank yang kita semua kenal. Secara garis besar ada dua jenis perbankan, yaitu swasta dan pemerintah. Kedua bank tersebut tentu menawarkan kemudahan-kemudahan dan penawaran yang menarik urusan pinjam-meminjam. Hanya saja hal tersebut perlu benar-benar diperhatikan, jumlah bunga, uang penalti bila akan melunasi, biaya administrasi, jangka waktu, denda keterlambatan, dan lain sebagainya.
Bahkan hari ini hampir semua bank sudah saling terhubung. Debitur yang pernah bermasalah dengan Bank A bisa jadi sedikit dipersulit ketika mencari pinjaman di Bank lain. Jadi mesti benar-benar hati-hati dalam mengelola dana pinjaman.
Koperasi
Salah satu lembaga keuangan yang berasaskan gotong royong ini juga menyediakan pinjaman yang sangat kompetitif dari segi bunga. Apalagi bila menjadi anggota koperasi tersebut, bunga yang didapatkan tentu akan sangat spesial. Namun keanggotaan koperasi tentu mengharuskan anggota ikut serta dalam program wajib-wajib mereka seperti simpanan pokok, dan lain sebagainya. Kemudahan meminjam juga ditemukan di koperasi namun bunganya biasanya tergolong cukup besar.
Perusahaan Kreditur Sejenis Bank/Perusahaan Leasing
Ada banyak perusahaan pemberi kredit sejenis Bank seperti Pegadaian, Finance, Venture Capitalist dan lembaga lainnya. Pada dasarnya mereka membantu pemberian pinjaman dengan jaminan tertentu biasanya kendaraan. Ada pula yang memberikan pinjaman untuk sewa hak guna usaha (leasing). Jadi sangat bervariasi dan jenis pinjamannya sangat beragam. Selain itu, bunga yang diberikan juga cukup kompetitif dengan manfaat-manfaat tertentu.
Rentenir
Bila kita mendengar kata rentenir memang kadang cukup horor. Namun ada lo rentenir yang benar-benar terpercaya dan mengelola pinjaman dengan baik serta begitu manusiawi. Bunga yang diberikan juga cukup bersaing. Meskipun begitu, pandangan terhadap rentenir memang banyak yang kurang baik mengingat banyak kasus-kasus kekerasan yang menjadi akhir dari persoalan pinjam-meminjam uang.
Pinjaman Online
Terkahir pinjaman yang paling populer terutama di kalangan anak muda yaitu pinjol alias pinjaman online. Pandangan buruk tentang pinjaman online memang benar adanya. Terlebih ada begitu banyak platform pinjol yang illegal. Bunga yang diterapkan juga sangat besar dan denda keterlambatannya pun sangat besar serta kadang tidak masuk akal.
Disisi lain, ada pula pinjol yang memang legal dan punya bunga yang cukup kompetitif. Jadi sebagai calon debitur harus lebih hati-hati dalam memilih platform pinjol.
Meminjam uang tentu bukan hal yang disarankan. Baik pinjaman konsumtif dan produktif, semuanya memiliki resiko dan konsekuensi yang beragam. Sebagai calon debitur, hendaknya lebih berhati-hati dan teliti terutama saat membulatkan tekad untuk mengambil pinjaman.
Nah sekian kali ini ulasan tentang memahami pinjaman uang. Semoga bermanfaat.