• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

jalanmelali

Sharing Local Experience

  • Home
  • NEWS
  • PLACE TO GO
  • TREND-CULTURE
  • COMMUNITY
  • CULINARY
  • SHOWBIZZ
  • ABOUT
    • SITEMAP
    • CONTACT
    • PRIVACY POLICY

Monkey Forest Ubud: Wisata Cagar Alam Monyet Suci

July 31, 2024 by jalanmelali 1 Comment

Monkey Forest Ubud, salah satu cagar wisata yang menjadi rumah dari ribuan monyet di Kawasan Ubud. Simak ulasan selengkapnya berikut di bawah ini.

Selain menghadirkan wisata floranya yang menawan, Bali juga tak terlepas dari fauna yang beragam. Salah satunya wisata suci Monkey Forest Ubud, seperti namanya Monkey Forest adalah salah satu tempat wisata yang berlokasi di Jl. Monkey Forest, Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Tepatnya di Pura Dalem Agung Padang Tegal Ubud, Bali. Tempat ini menjadi sebuah Suaka atau cagar alam dengan jenis monyet lebih dari 1200 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).

monkey forest ubud sanctuary
Instagram: monkeyforestsanctuaryubud

Mengapa disebut dengan wisata suci? Ayo simak asal mula dari Monkey Forest Ubud.

Sejarah Monkey Forest Ubud

Mandala Suci Wenara Bali atau sekarang dikenal dengan nama Monkey Forest Ubud adalah cagar alam bagi monyet – monyet ekor panjang yang dianggap suci bagi masyarakat Bali setempat sekaligus komplek Candi yang dikelilingi oleh pura dengan luas kawasan hutan mencapai 12,5 Hektar. Jadi semeton ketika berkunjung bisa tangkil ke pura – pura yang dikelilingi hutan lebat dengan ratusan kera

Awal mulanya sebelum menjadi Monkey Forest Ubud, tepatnya pada abad ke-14 tempat ini adalah sebuah tempat suci yang dipercaya menyimpan kekuatan spiritual dan penjaga karna monyet dianggap sebagai salah satu hewan suci yang melambangkan sebuah perlindungan dan kejahatan.

Pada abad ke-20, Monkey Forest ini mendapat pengakuan dari sebuah konservasi untuk melestarikan wisata alam, membangun rasa empati dan semangat melestarikan kebudayaan hingga lingkungan setempat. Saat ini, tempat ini sudah menjadi alam yang menawarkan keindahan alam dan terhubung dengan monyet – monyet yang keliaran hingga secara tidak langsung semeton menjadi pendukung konservasi Suaka atau cagar alam ini.

Tri Hita Karana

Monkey Forest Ubud mengangkat Tri Hita Karana sebagai misinya, dimana Tri Hita Karana sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu Tri yang memiliki arti tiga, Hita yang artinya hubungan, dan Karana yang berarti harmonis. Jadi Tri Hita Karana adalah tiga hubungan yang harmonis, sebuah hubungan dimana manusia harus selalu menjaga hubungan – hubungan dengan baik agar hidup di dunia ini harmonis.

Tiga hubungan yang harmonis, seperti namanya Tri Hita Karana memiliki tiga bagian yaitu :

 a. Perayangan (hubungan manusia dengan Tuhan)

b. Pawongan (hubungan manusia dengan manusia)

c. Pelemahan (hubungan manusia dengan alam/lingkungan sekitar).

Ajaran yang paling menonjol dan berhubungan dengan tempat ini adalah bagian Perayangan dan Pelemahan, sebab dengan terbangunnya hubungan manusia dengan Tuhan saat sembhayang di Pura Ubud lalu hubungan manusia dengan alam/lingkungan sekitar saat berkunjung pada cagar alam ini akan membentuk sebuah hubungan keharmonisan yang bisa membuat rasa aman dan bahagia walaupun secara niskala (rohani/samar). Salah satunya dengan ritual – ritual dihari tertentu seperti Tumpek Kandang dan Tumpek Uduh (ritual dengan hewan dan tumbuhan menjadi subjeknya).

Sebagai bukti bahwa terjalin hubungan yang harmonis di Monkey Forest ini yaitu dengan hadirnya hutan keramat. Beberapa pohon di hutan keramat tersebut dianggap suci dan kadang digunakan untuk berlatih spiritual oleh masyarakat Bali sendiri. Contohnya adalah daun beringin yang digunakan pada saat proses kremasi dan Pule  Pandak, pohon yang melambangkan semangat hutan biasanya dijadikan bahan dasar pembuatan topeng yang ampuh (topeng tersebut biasanya terdapat di pura). Begitu pula saat penebangan pohon diharuskan mencari hari baik (duase) untuk meminta izin pada roh pohon agar roh tetap terkandung dalam topeng.

Tiket Masuk Monkey Forest Ubud

Sebagai salah satu cagar alam, harga tiket masuk ke Monkey Forest Ubud relatif murah untuk pengunjung. Berikut harga tiket masuknya :

WNI

a. Anak – anak (umur 3 – 12 tahun) = Senin s.d. Jumat (40k) dan Weekend (60k)

b. Dewasa = Senin s.d. Jumat (60k) dan Weekend (80k)

c. Anak – anak dengan KTP Bali = Senin s.d. Jumat (20k) dan Weekend (40k)

d. Dewasa dengan KTP Bali = Senin s.d. Jumat (30k) dan Weekend (50k)

e. Paket keluarga dengan KTP Bali (2 orang dewasa + 2 anak – anak) = 80k

WNA

a. Anak – anak (umur 3 – 12 tahun) = Senin s.d. Jumat (60k) dan Weekend (80k)

b. Dewasa = Senin s.d. Jumat (80k) dan Weekend (100k)

Selain harga tiket masuk, berikut daftar harga parkir Monkey Forest Ubud :

a. Sepeda motor = 1 jam pertama (2k), 1 jam berikutnya (1k)

b. Mobil = 1 jam pertama (5k), 1 jam berikutnya (2k)

c. Bus mini (kurang dari 20 penumpang) = 1 jam pertama (10k), 1 jam berikutnya (5k)

d. Bus sedang (lebih dari 20 penumpang) = 1 jam pertama (15k), 1 jam berikutnya (7,5k)

Jam buka Monkey Forest Ubud = 09.00 – 17.00 WITA

Monkey Forest Ubud Dress Code

Sebenarnya tidak ada aturan khusus ketika semeton berkunjung ke Monkey Forest Ubud, akan tetapi sebagai salah satu wisata suci yang dikelilingi oleh pura sebaiknya menggunakan pakaian yang sopan dan tertutup apalagi banyak juga semeton Bali yang datang untuk tangkil atau sembhayang selain menikmati wisata alam dan melihat monyet – monyet.

Namun, ketika hari  tertentu sebuah pura yang bernama Pura Dalem Agung Padangtegal dibuka untuk piodalan atau upacara lainnya jadi sebaiknya untuk umum (yang berkunjung selain yang tangkil saat itu) menggunakan selendang atau kamen. Tenang saja, karena di area Monkey Forest ini tersedia terdapat toko yang menyediakan kedua barang tersebut. Tapi kembali lagi, ketika tidak ada piodalan atau upacara di pura semeton bisa menggunakan pakaian casual yang sopan.

Tips ke Monkey Forest Ubud

Nah gini semeton, kita gak pernah tau kapan dan dimana kadang tiba-tiba monyet-monyet kadang bersikap sangat galak. Jadi pastikan semeton hati-hati dengan barang bawaannya ya. Kaca mata, handphone sangat riskan sekali jadi sasaran empuk para monyet. Namun monyet disini terbilang cukup jinak lo dibandingkan di tempat lain. Namun waspada tetap harus yang utama. Jangan sampai liburan kalian berakhir menjadi tidak menyenangkan ya ton.

Google Maps

Gimana – gimana nih semeton? Tertarik berkunjung ke Monkey Forest Ubud ? Yuk buruan jalan-jalan ke Ubud dan jangan lupa jadikan tempat yang satu ini ke wishlist kalian saat liburan di Bali.

Jangan lewatkan ulasan menarik lainnya seputar hiburan dan liburan di Bali hanya di www.jalanmelali.com

Filed Under: Place to Go Tagged With: monkey forest ubud, ubud sanctuary

Primary Sidebar

Where to Eat!

coffee shop di Kintamani

Montana Del Cafe: Pioneer Coffee Shop Estetik di Kawasan Gunung Batur Kintamani Bangli

cata vaca jatiluwih

Cata Vaca: Nikmati View Persawahan dalam Balutan Lak-Lak Khas Jatiluwih Tabanan

standar lokal urutan babi asap

Standar Lokal Urutan Babi Asap: Hidangan Lokal dengan Cita Rasa Diatas Standar

la montagne coffee

La Montagne Coffee, Mahagiri Panoramic Resort: View Sawah Paling Ciamik di Karangasem, Bali

pika sushi

5 Tips Makan Enak dan Praktis Selama Liburan di Australia

Berburu Oleh-Oleh di Pulau Dewata: Mulai Dari Permen, Coklat, Kue, hingga Pernak Pernik Unik

Footer

Seedbacklink

jalanmelali.com

East or West, Bali is the Best!

  • Facebook
  • Instagram

Copyright © 2025 Jalan Melali - All Rights Reserved

Share

Blogger
Bluesky
Delicious
Digg
Email
Facebook
Facebook messenger
Flipboard
Google
Hacker News
Line
LinkedIn
Mastodon
Mix
Odnoklassniki
PDF
Pinterest
Pocket
Print
Reddit
Renren
Short link
SMS
Skype
Telegram
Tumblr
Twitter
VKontakte
wechat
Weibo
WhatsApp
X
Xing
Yahoo! Mail

Copy short link

Copy link