Pada bagian ini kita akan membahas tentang sejarah singkat serta makna Alkitab di kehidupan modern ini. Sebelum membahas makna Alkitab, kita kilas balik pada sejarah dari alkitab itu sendiri. Jika ingin membaca lebih lanjut tentang Alkitab bisa di cek di studylightforums
Sejarah Alkitab sangat panjang dan menarik, mencakup ribuan tahun sejak zaman kuno hingga sekarang. Nah berikut adalah ringkasan perjalanan Alkitab:

1. Asal Usul Alkitab
Alkitab terdiri dari dua bagian utama: Perjanjian Lama (Tanakh dalam tradisi Yahudi) dan Perjanjian Baru (khas dalam kekristenan)
A. Perjanjian Lama
Ditulis dalam bahasa Ibrani (dengan beberapa bagian dalam Aram) dan berisi sejarah, hukum, puisi, dan nubuat bangsa Israel.
Dituliskan dalam kurun waktu sekitar 1400-400 SM. Tokoh-tokoh penting yang berperasn di dalamnya adalah Musa (Pentateukh/Taurat), para nabi seperti Yesaya, Yeremia, dan Daniel. Bahasan pokok dan utama terdiri dari penciptaan dunia, sejarah bangsa Israel, hukum Taurat, kitab kebijaksanaan, dan nubuat tentang Mesias.
B. Perjanjian Baru
Ditulis dalam bahasa Yunani dan berisi kisah hidup Yesus Kristus, ajaran-Nya, serta perkembangan gereja mula-mula.
Perjanjian baru ini dituliskan sekitar 50-100 M. Mereka yang berperan didalamnya adalah Yesus, para rasul (Paulus, Petrus, Yohanes, dll.) Inti dari bahasan perjanjian baru ini adalah Injil, kisah para rasul, surat-surat gereja, dan kitab Wahyu.
2. Pembentukan Kanon Alkitab
A. Kanon Perjanjian Lama
Kanon perjanjian lama sudah ditetapkan oleh orang Yahudi sekitar abad ke-2 SM. Kemudian diterima dalam kekristenan dan dikenal sebagai “Septuaginta” dalam bahasa Yunani.
B. Kanon Perjanjian Baru
Surat-surat rasul dan Injil mulai dikumpulkan pada abad ke-2 M. Konsili Gereja (Nicea, Hippo, Kartago) membantu meneguhkan 27 kitab Perjanjian Baru pada abad ke-4 M
3. Terjemahan Alkitab
- Septuaginta (LXX): Terjemahan Yunani dari Perjanjian Lama (abad ke-3 SM)
- Vulgata: Terjemahan Latin oleh St. Hieronimus (abad ke-4 M)
- Alkitab dalam bahasa nasional:
- Martin Luther menerjemahkan ke dalam bahasa Jerman (1522-1534)
- William Tyndale menerjemahkan ke dalam bahasa Inggris (1526)
- Terjemahan bahasa Indonesia pertama oleh Melchior Leijdecker (1733)
4. Alkitab di Era Modern
Belakangan Alkitab memiliki banyak versi terjemahan (King James Version, NIV, TB, BIS, dll.) Alkitab kini juga sudah diterjemahkan ke lebih dari 3.000 bahasa. Tak sampai disana, Alkitab juga kini tersedia dalam berbagai format media, tak hanya cetak namun juga digital dan audio.
Alkitab tetap menjadi salah satu kitab paling berpengaruh dalam sejarah manusia, menjadi dasar iman bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Makna Alkitab dan Nilai-Nilai Penting di Kehidupan Modern Ini
BACA JUGA: Penting dan Paling Bermakna Untuk Umat Manusia: Ajaran Yesus
Nah setelah mengetahui sejarah Alkitab diatas, lanjut kita akan membahas tentang makna alkitab serta nilai-nilai pentingnya pada kehidupan modern ini.

Pada dasarnya, Alkitab mengandung banyak nilai penting yang membentuk moral, etika, dan iman umat Kristen. Berikut adalah beberapa nilai utama yang diajarkan dalam Alkitab:
1. Kasih
Kasih adalah inti dari ajaran Yesus. Matius 22:37-39 – “Kasihilah Tuhan Allahmu… dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” 1 Korintus 13:4-7 – Kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, dan tidak mementingkan diri sendiri.
2. Iman
Iman kepada Tuhan adalah dasar dalam hubungan manusia dengan-Nya. Ibrani 11:1 – “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Markus 11:24 – “Percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”
3. Pengharapan
Pengharapan memberi kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup. Yeremia 29:11 – “Aku ini mengetahui rancangan-rancangan yang ada pada-Ku mengenai kamu, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan.” Roma 15:13 – Tuhan adalah sumber pengharapan yang memberi sukacita dan damai sejahtera.
4. Keadilan
Alkitab menekankan keadilan dan kepedulian terhadap orang miskin serta tertindas. Mikha 6:8 – “Telah diberitahukan kepadamu apa yang baik, yaitu berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Tuhan.” Mazmur 82:3 – “Belalah orang lemah dan anak yatim, lakukanlah keadilan bagi orang yang tertindas dan miskin.”
5. Kerendahan Hati
Kesombongan ditolak dalam Alkitab, sementara kerendahan hati dipuji. Filipi 2:3 – “Janganlah melakukan sesuatu dengan kepentingan sendiri atau kesombongan, tetapi dengan rendah hati anggaplah orang lain lebih utama daripada dirimu sendiri.” Yakobus 4:10 – “Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, maka Ia akan meninggikan kamu.”
6. Kesabaran dan Ketekunan
Tuhan memberi kekuatan kepada mereka yang tetap setia dan sabar dalam pencobaan. Roma 5:3-4 – “Kesengsaraan menghasilkan ketekunan, dan ketekunan menghasilkan tahan uji, dan tahan uji menghasilkan pengharapan.” Yakobus 1:12 – “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan.”
7. Pengampunan
Tuhan mengajarkan umat-Nya untuk mengampuni sesama sebagaimana Dia telah mengampuni. Efesus 4:32 – “Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra, dan saling mengampuni, sebagaimana Allah telah mengampuni kamu di dalam Kristus.” Matius 6:14 – “Jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.”
8. Kebaikan dan Kepedulian
Alkitab mengajarkan untuk selalu berbuat baik kepada sesama. Galatia 6:9 – “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai.” Kolose 3:12 – “Kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran.”
9. Ketaatan kepada Tuhan
Umat yang taat kepada Tuhan akan diberkati. Ulangan 28:1 – “Jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan Allahmu dan melakukan segala perintah-Nya, maka Tuhan Allahmu akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.” Yohanes 14:15 – “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”
10. Kedamaian
Tuhan memberikan damai sejahtera kepada mereka yang percaya kepada-Nya. Yohanes 14:27 – “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu, damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu.” Filipi 4:7 – “Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”
Nilai-nilai ini menjadi pedoman bagi kehidupan orang percaya dalam membangun hubungan dengan Tuhan dan sesama.
Nah itulah secara singkat dibahas tentang sejarah dan makna Alkitab pada kehidupan modern ini. Semoga bermanfaat.